CIMAHI, 27 Juli 2025 — Pertumbuhan pesat kedai kopi di wilayah Bandung Raya, termasuk Kota Cimahi, membuka peluang besar bagi industri kreatif dan lapangan kerja baru. Menanggapi tren tersebut, Pemerintah Kota Cimahi menggencarkan pelatihan kerja khusus barista demi membentuk tenaga kerja kompeten yang siap bersaing di pasar kerja.
Salah satu program unggulan yang tengah berlangsung adalah pelatihan barista bersertifikat yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi bekerja sama dengan LPK Budi Training Academy. Program ini tidak hanya melatih teknik menyeduh kopi, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan tambahan seperti pelayanan pelanggan dan manajemen kedai.
“Pelatihan ini bukan hanya untuk mencetak tenaga kerja biasa, tapi untuk menciptakan SDM yang tangguh, terampil, dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri yang terus berkembang,” ungkap Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).
Barista Jadi Profesi Bergengsi di Kalangan Generasi Z
Adhitia menambahkan bahwa popularitas profesi barista kini meningkat tajam, terutama di kalangan generasi Z yang dikenal kreatif dan ekspresif. Bagi mereka, profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tapi juga ajang menyalurkan seni dan gaya hidup.
Pertumbuhan sektor F&B (Food and Beverage), khususnya kafe dan restoran, ikut memicu lonjakan permintaan tenaga kerja barista. Data dari platform rekrutmen Jobstreet menunjukkan permintaan barista di Indonesia tumbuh sekitar 15% per tahun.
“Ini membuka jalan bagi pemuda-pemudi Cimahi untuk tidak hanya mengisi pasar lokal, tapi juga merambah ke tingkat nasional hingga internasional, terutama karena kopi Indonesia juga sangat diminati dunia,” imbuhnya.
Dari Pelatihan Menuju Lapangan Kerja
Program pelatihan ini terdiri dari tiga tahapan, yakni pelatihan daring, persiapan uji kompetensi, dan ujian sertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Peserta yang lulus dinyatakan memiliki kualifikasi resmi sebagai barista profesional.
Adhitia menegaskan, para peserta pelatihan punya peluang besar untuk langsung terserap di industri kopi, mengingat jumlah coffee shop yang terus bertambah. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan keterampilan lanjutan.
“Selain kemampuan dasar menyeduh kopi, lulusan dituntut memahami tren seperti latte art, manual brew, hingga digitalisasi layanan pelanggan. Pengetahuan tentang manajemen bisnis juga penting,” jelasnya.
Peluang Karier yang Lebih Luas dari Sekadar Meracik Kopi
Profesi barista saat ini tidak lagi dianggap sebagai posisi entry level. Banyak barista kini berkembang menjadi pelatih (trainer), manajer outlet, bahkan pemilik kedai kopi sendiri. Dengan skill dan sertifikasi yang tepat, mereka bahkan bisa ikut serta dalam ekspor produk kopi olahan ke pasar luar negeri.
“Potensi karier barista hari ini jauh lebih luas. Tidak hanya bekerja di balik mesin espresso, tapi juga bisa menjadi pelaku usaha mandiri atau mendukung promosi kopi nusantara ke kancah global,” ujar Adhitia.
SDM Lokal Cimahi Siap Hadapi Industri Kopi Modern
Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen terus memperluas akses pelatihan kerja yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan pendekatan pelatihan yang intensif dan berbasis kebutuhan lapangan, peserta diharapkan mampu menjawab tantangan dunia kerja yang makin kompetitif.
“Kepercayaan yang diberikan kepada peserta pelatihan ini harus dijawab dengan tanggung jawab. Mereka harus membuktikan bahwa SDM lokal Kota Cimahi siap menembus batas konvensional dan menjadi pelopor di industri kopi Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Redaksi Ekonomi & Tenaga Kerja
Kategori: Ekonomi Kreatif | Pelatihan Kerja | Kuliner
Tanggal Terbit: 27 Juli 2025
Sumber Informasi: Disnaker Kota Cimahi | LPK Budi Training Academy