CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi terus memperkuat sinergi dengan jajaran wilayah melalui peran aktif RT dan RW dalam menjalankan berbagai program strategis. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, saat memberikan arahan kepada para ketua RT dan RW dalam sebuah forum pembinaan di wilayah Leuwigajah, Senin (28/7/2025).
Dalam arahannya, Ngatiyana menekankan bahwa RT dan RW merupakan pilar penting dalam struktur pemerintahan kewilayahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mereka berperan sebagai ujung tombak dalam menyampaikan dan menjalankan kebijakan pemerintah, termasuk dalam mendukung sektor koperasi dan pemberdayaan masyarakat.
Kolaborasi RT-RW Jadi Tulang Punggung Implementasi
Wali Kota menyebut bahwa kolaborasi antara struktur pemerintahan di tingkat bawah dan Pemkot harus terus dikuatkan untuk memastikan keberhasilan agenda pembangunan kota.
“RT dan RW bukan hanya simpul komunikasi, tapi juga pelaksana langsung program strategis. Keberhasilan koperasi, pemberdayaan sosial, hingga pelestarian lingkungan tidak akan tercapai tanpa dukungan mereka,” ujar Ngatiyana di hadapan para pengurus wilayah.
Ia mengapresiasi peran aktif RT dan RW dalam membantu menyosialisasikan kebijakan pemerintah, dan berharap ke depan kolaborasi ini semakin kuat serta berdampak langsung pada kehidupan warga.
Kepemimpinan Baru Diharapkan Bawa Energi Positif
Dalam kesempatan yang sama, Ngatiyana menyampaikan harapannya kepada jajaran pimpinan baru di Kelurahan Leuwigajah dan Kecamatan Cimahi Selatan. Menurutnya, perubahan struktur kepemimpinan harus dimaknai sebagai momen untuk menghadirkan semangat baru dalam melayani warga.
“Dengan adanya camat dan lurah baru, saya yakin ada energi segar yang bisa mempercepat akselerasi program pemerintah, terutama yang menyasar langsung kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pelayanan publik harus semakin responsif, humanis, dan adaptif terhadap dinamika di lapangan.
Program Pemberdayaan Berbasis RT Akan Diluncurkan 2026
Salah satu kebijakan unggulan yang akan segera dijalankan Pemkot Cimahi adalah Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berbasis RT. Program ini dirancang agar lebih menyentuh kebutuhan lokal dan memberdayakan warga secara langsung melalui partisipasi di tingkat komunitas.
“PPM akan mulai digulirkan pada tahun 2026 dengan melibatkan RT sebagai pelaksana utama. Meski demikian, RW tetap menjadi penanggung jawab koordinasi agar pelaksanaan berjalan sesuai skema,” jelas Ngatiyana.
Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan sosial, mengurangi kesenjangan, dan membangun solidaritas antarwarga dalam menyikapi persoalan di lingkungan masing-masing.
Komitmen Pelestarian Lingkungan Melalui Kawasan Konservasi
Tidak hanya sektor sosial dan ekonomi, Pemkot Cimahi juga tengah menyusun program pelestarian lingkungan hidup. Salah satunya adalah rencana pembangunan kawasan konservasi bambu dan monumen peringatan di wilayah Cireundeu. Lokasi ini menjadi simbol penghormatan terhadap para korban tragedi longsor TPA Leuwigajah yang terjadi beberapa tahun silam.
“Inisiatif ini merupakan bentuk tanggung jawab moral sekaligus komitmen Cimahi untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” terang Ngatiyana.
Ia juga menyebut bahwa dokumen usulan pembangunan kawasan konservasi tersebut telah disampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan kini tengah menunggu proses tindak lanjut dari pusat.
INFO TAMBAHAN:
-
Lokasi pembinaan: Kelurahan Leuwigajah, Cimahi Selatan
-
Peserta forum: Para ketua RT, RW, tokoh masyarakat, perwakilan kelurahan
-
Dokumen pendukung: Rencana Strategis PPM 2026, Draft Konservasi Cireundeu