Cimahi, 22 Juli 2025 — Dalam upaya menekan angka pengangguran yang masih cukup tinggi, Pemerintah Kota Cimahi mengajak seluruh pelaku industri di wilayahnya untuk memprioritaskan warga lokal dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menekankan bahwa sumber daya manusia (SDM) di Cimahi telah memiliki kapasitas dan keterampilan yang layak untuk bersaing. Oleh karena itu, perusahaan diimbau untuk lebih membuka peluang bagi masyarakat sekitar.
“Kami mendorong agar industri yang beroperasi di Kota Cimahi dapat memberikan prioritas kepada warga lokal sebelum merekrut dari luar daerah,” ujar Ngatiyana dalam pernyataan tertulis yang diterima media pada Senin (21/7).
Target 10 Ribu SDM Siap Kerja Selama Lima Tahun
Untuk mendukung program pengurangan pengangguran, Pemkot Cimahi menargetkan pembentukan 10.000 tenaga kerja terampil dalam kurun lima tahun ke depan. Strategi yang akan dijalankan antara lain adalah penyelenggaraan pelatihan kerja berbasis kebutuhan industri.
Ngatiyana menyampaikan bahwa pelatihan tersebut akan menjadi salah satu bentuk sinergi antara pemerintah dan sektor industri guna meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
“Kami sudah merancang program pelatihan yang akan digelar secara bertahap setiap tahun. Tujuannya agar dalam lima tahun ke depan, kita memiliki 10 ribu SDM yang benar-benar siap masuk dunia kerja,” ungkapnya.
Rencana Tahunan: 2.000 Tenaga Siap Industri
Untuk merealisasikan target tersebut, Pemkot menargetkan minimal 2.000 tenaga kerja baru setiap tahunnya. Upaya ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang saat ini masih tergolong tinggi.
“Kami ingin setiap tahunnya ada 2.000 warga Cimahi yang terserap di sektor industri. Dengan demikian, angka pengangguran bisa terus ditekan,” ujar Ngatiyana optimis.
Pengangguran Masih Jadi Tantangan Serius
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi, pada tahun 2024 tercatat ada 27.979 orang pengangguran atau setara dengan 8,97 persen dari angkatan kerja. Angka ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat untuk memperkuat berbagai program ketenagakerjaan.
Langkah-langkah strategis juga tengah disusun, mulai dari peningkatan akses pelatihan, penguatan kerja sama dengan industri, hingga fasilitasi job matching antara pencari kerja dan perusahaan.
Sinergi Pemerintah dan Industri Jadi Kunci
Wali Kota menambahkan, keberhasilan program ketenagakerjaan tidak hanya ditentukan oleh peran pemerintah, tetapi juga keterlibatan aktif sektor industri dan masyarakat.
“Kami butuh dukungan semua pihak, khususnya dunia usaha, agar bisa menciptakan lapangan kerja yang inklusif bagi masyarakat Cimahi,” pungkas Ngatiyana.
Dengan langkah konkret ini, Pemkot Cimahi berharap dapat membangun iklim ketenagakerjaan yang sehat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berbasis pada kemandirian dan pemberdayaan masyarakat.