Pemkot Cimahi Targetkan Proyek Bundaran Selesai Oktober 2025, Jadi Solusi Kemacetan Sekaligus Ikon Baru

CIMAHI Pemerintah Kota Cimahi terus mendorong percepatan pembangunan bundaran di kawasan kompleks perkantoran pemerintah sebagai langkah konkret mengurai kemacetan dan menciptakan wajah baru kota. Progres fisik proyek ini kini telah mencapai 60 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober 2025.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, menyampaikan optimisme tersebut saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pada Senin (4/8/2025). Ia menegaskan bahwa pengerjaan inti seperti pengerasan jalan sudah terselesaikan dan kini memasuki tahap penyempurnaan.

“Pekerjaan pokoknya hampir selesai. Tinggal proses finishing untuk memastikan hasil maksimal. Ini bentuk komitmen kami menciptakan solusi jangka panjang terhadap kepadatan lalu lintas di Cimahi,” ujar Adhitia.

Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan

Untuk mendukung kelancaran operasional bundaran saat mulai difungsikan, Pemkot Cimahi telah menyiapkan rencana uji coba rekayasa lalu lintas atau traffic trial. Uji coba ini bersifat sementara dan akan menjadi dasar evaluasi untuk langkah penataan lanjutan.

“Traffic trial ini penting sebagai simulasi sebelum bundaran dioperasikan sepenuhnya. Kalau hasilnya perlu penyempurnaan, kita siapkan strategi lanjutan,” jelasnya.

Akan Dilengkapi Monumen dan Fasilitas Publik

Lebih dari sekadar penataan lalu lintas, pembangunan bundaran ini juga diarahkan sebagai bagian dari identitas visual kota. Adhitia membeberkan bahwa di tengah bundaran akan dibangun monumen berbentuk senjata artileri, yang mencerminkan sejarah militer Kota Cimahi. Monumen itu juga akan disertai relief perjalanan sejarah kota, taman tematik, area duduk, dan elemen estetika lainnya.

“Kami ingin menjadikan bundaran ini sebagai ikon baru Cimahi. Ornamen-ornamen artistik dan unsur historis akan memperkaya nilai visual dan edukatifnya,” ungkapnya.

Pembangunan fisik bundaran ditargetkan rampung akhir Oktober 2025, sementara penyempurnaan ornamen dan elemen pelengkap lainnya akan dilanjutkan tahun depan.

Anggaran Ornamen Masuk APBD 2026

Adhitia mengungkapkan bahwa dana untuk ornamen bundaran akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026. Estimasi biaya penyempurnaan ornamen mencapai Rp500 juta, sementara di tahun 2025 alokasi anggaran belum dapat dilakukan karena keterbatasan fiskal.

“Kita akan fokus pada pembangunan fisiknya dulu di 2025, baru ornamen dan pelengkapnya masuk prioritas anggaran tahun depan,” tambahnya.

Pelebaran Tikungan Jadi Solusi Tambahan

Pemkot Cimahi juga tengah merancang solusi tambahan untuk mengatasi kemacetan, salah satunya melalui pelebaran radius tikungan jalan di sejumlah titik rawan macet. Salah satu lokasi yang sudah direncanakan pelebarannya yaitu di Jalan Cipageran menuju Puri Cipageran.

“Beberapa tikungan terlalu sempit, menyebabkan perlambatan arus. Pelebaran radius tikung bisa membantu memperlancar kendaraan, terutama saat jam sibuk,” paparnya.

Butuh Solusi Transportasi Lintas Wilayah

Menurut Adhitia, solusi jangka panjang untuk kemacetan Cimahi tidak cukup hanya dari pembangunan fisik infrastruktur. Karena posisi Cimahi sebagai kota perlintasan di kawasan aglomerasi Bandung Raya, pengembangan transportasi publik lintas wilayah mutlak dibutuhkan.

“Warga dari luar kota setiap hari melewati Cimahi. Maka kita butuh koordinasi antardaerah untuk membangun sistem transportasi publik yang terintegrasi,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkot Cimahi berharap pembangunan bundaran tidak hanya menjadi solusi teknis bagi lalu lintas, tetapi juga simbol kemajuan dan penataan ruang kota yang berorientasi pada kenyamanan warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *