CIMAHI – Perkembangan olahraga bola basket di Kota Cimahi terus menunjukkan tren positif. Mengantisipasi hal tersebut, Pengurus Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Cimahi menargetkan agar tim basket Cimahi bisa menembus kompetisi Divisi 1 Jawa Barat, sekaligus bertahan di jajaran tujuh besar.
Ketua Perbasi Kota Cimahi, Tresna Nur Ramdhani, menyampaikan optimisme tersebut usai acara pengukuhan kepengurusan baru masa bakti 2025–2029, yang berlangsung di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Sabtu (12/7/2025).
“Dengan semangat dan struktur organisasi yang hampir 90 persen diisi wajah baru, kami ingin mendorong kemajuan bola basket di Cimahi. Target tujuh besar Divisi 1 Jawa Barat menjadi pijakan realistis bagi kami,” ujar Tresna.
Minim Fasilitas, Tapi Tak Kehilangan Semangat
Keterbatasan infrastruktur tidak menyurutkan tekad Perbasi Cimahi. Saat ini, fasilitas olahraga milik Pemkot hanya tersedia di GOR Sangkuriang. Selebihnya, aktivitas latihan mengandalkan sarana milik instansi militer yang tersedia di kota tersebut.
“Memang GOR milik pemkot baru satu, tapi kami tetap bersyukur karena bisa bekerja sama dengan pihak TNI untuk memanfaatkan fasilitas mereka. Ini menjadi bagian dari kolaborasi yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Membangun Generasi Baru Atlet Basket Cimahi
Salah satu fokus utama Perbasi Cimahi adalah regenerasi pemain. Dengan sejumlah pemain senior yang segera memasuki masa pensiun, langkah konkret telah disiapkan untuk membina bibit baru sejak usia dini.
“Kita harus mulai dari bawah, dari SD, SMP, hingga SMA. Saat ini ada tujuh klub resmi, dan ke depan kami akan dorong terbentuknya lebih banyak klub agar pembinaan berjalan merata,” ungkap Tresna.
Sebagai strategi awal, Perbasi akan menggelar kompetisi lokal, termasuk turnamen 3 on 3 yang akan menyasar seluruh wilayah Cimahi—Tengah, Utara, dan Selatan—untuk menjaring talenta muda di berbagai jenjang pendidikan.
Antusiasme Tinggi, Pelatih Jadi Fokus Penguatan
Menurut Tresna, minat masyarakat terhadap bola basket di Cimahi tergolong tinggi. Dukungan datang dari sekolah-sekolah, komunitas, dan para orang tua.
“Antusiasme masyarakat luar biasa. Banyak anak-anak dari usia SD yang sudah semangat bermain basket. Ini peluang besar yang harus kami kelola,” katanya.
Namun, ia juga menyoroti kurangnya pelatih bersertifikasi sebagai tantangan utama lainnya. Ke depan, Perbasi Cimahi akan fokus meningkatkan kompetensi para pelatih melalui pelatihan dan sertifikasi lisensi.
“Pelatih bersertifikat itu penting untuk pembinaan yang berkelanjutan. Kami ingin pelatih di Cimahi naik level, minimal punya lisensi C atau B nasional,” lanjutnya.
Harapan Tetap di Papan Atas
Menutup pernyataannya, Tresna menegaskan komitmennya untuk menjaga eksistensi basket Cimahi di level regional Jawa Barat.
“Dengan komposisi kepengurusan yang ada sekarang dan semangat kolaboratif, kami optimis bisa bertahan minimal di 10 besar. Tapi kalau bisa tujuh besar, itu luar biasa,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Perbasi Cimahi dalam menata masa depan bola basket lokal agar tak hanya jaya di kandang, tapi juga berkontribusi di tingkat provinsi maupun nasional.