CIMAHI – Akibat banjir yang melanda kawasan Cimahi Selatan, aktivitas belajar-mengajar di Yayasan Pendidikan Darussurur pada Selasa (29/7/2025) berubah total. Para siswa justru disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih, menyusul genangan air yang membanjiri ruang kelas dan fasilitas sekolah sejak malam sebelumnya.
Banjir mulai masuk ke area sekolah di Kampung Panyaweuyan, RT 02 RW 13, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB. Air sempat mencapai ketinggian 50 hingga 120 sentimeter, dan baru benar-benar surut sekitar pukul 05.00 WIB keesokan paginya. Dampaknya, lumpur tebal masih terlihat menutupi sejumlah ruangan hingga halaman sekolah.
Siswa Turun Tangan Bersihkan Sekolah
Sejak pagi, puluhan siswa berseragam olahraga mulai membersihkan ruangan yang terdampak. Mereka terlihat menyapu lumpur, mengangkat ember berisi air, dan mengelap lantai kelas yang kotor. Salah satunya adalah Viryal (14), siswa kelas VIII SMP Darussurur, yang sudah mulai membersihkan ruang kelas sejak pukul 07.00 WIB.
“Baru selesai sekitar jam 9 pagi, tapi belum semua bersih. Lapangan masih tertutup lumpur,” ungkapnya. Meski lelah, ia tetap semangat mengikuti kegiatan pembersihan tersebut. “Enggak apa-apa, ini demi kenyamanan kita juga belajar. Jadi tadi disuruh pakai baju olahraga biar lebih gampang buat bersih-bersih,” tambahnya.
Guru: Banjir Terparah Sepanjang Tahun
Menurut guru di sekolah tersebut, Rohman M. Arifin, banjir kali ini merupakan yang paling parah dibanding dua kejadian serupa sebelumnya dalam tahun ini. Sekitar delapan ruang kelas terdampak langsung, termasuk ruang kepala sekolah, perpustakaan, ruang komite, hingga pos satpam.
“Ini sudah kejadian yang ketiga tahun ini, tapi kali ini air paling lama surutnya. Lebih dari delapan jam kami tunggu sampai bisa mulai bersih-bersih,” terang Arifin saat ditemui di lokasi.
Belajar Mengajar Terbatas, SD Sempat Diliburkan
Untuk menjaga keselamatan siswa dan memastikan kebersihan ruang belajar, pihak sekolah memutuskan untuk membatasi aktivitas belajar. Hanya siswa tingkat SMP dan SMK yang tetap masuk sekolah sambil membantu pembersihan. Sementara siswa SD diberi waktu libur satu hari dan dijadwalkan masuk kembali pada Rabu (30/7/2025).
“Kami prioritaskan siswa yang lebih besar untuk membantu. Sementara anak-anak SD kami liburkan dulu, nanti kalau sudah bersih mereka baru masuk lagi,” jelasnya.
Sekolah Minta Pemerintah Tanggap Atasi Banjir
Pihak sekolah berharap agar pemerintah daerah segera melakukan tindakan konkret untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap berulang di kawasan tersebut. Menurut mereka, bila tidak segera ditangani, genangan air dan lumpur bisa semakin merusak fasilitas pendidikan dan mengganggu proses belajar siswa secara terus-menerus.
“Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah kota. Ini bukan hanya tentang kerusakan, tapi juga soal keselamatan dan kenyamanan siswa saat belajar,” tegas Arifin.
Keterangan Tambahan:
-
Lokasi terdampak: Yayasan Pendidikan Darussurur, Kelurahan Utama, Cimahi Selatan
-
Ketinggian banjir: 50 cm – 120 cm
-
Durasi banjir: Sekitar 8 jam lebih
-
Jumlah ruangan terdampak: ±8 kelas dan fasilitas sekolah lainnya